Minggu, 25 Maret 2012

TUGAS MATEMATIKA 3 PENGGUNAAN DALIL PHYTAGORAS



PENGGUNAAN DALIL PHYTAGORAS
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
”Matematika 3 “


                                                                                                              

 






Dosen Pengampu :
Kurnia Hidayati, M.Pd

Disusun oleh :
1.      Ulya Nuriana (210610041)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEMESTER 4 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) PONOROGO 2012

A.    Beberapa Penggunaan Dalil  Phytagoras
Dalil Phytagoras dapat digunakan untuk berbagai permasalah yang berkaitan dengan segi tiga siku-siku. Beberapa penggunaan itu diantaranya: menghitung panjang segitiga siku-siku, menentukan jenis segitiga dan sebagainya.

Ø  Perhitungan panjang sisi segitiga siku-siku
Bila pada suatu segitiga siki-siku diketahui panjang kedua sisinya, panjang sisi ketiga dapat ditentukan menggunakan dalil Phytagoras.
Contoh 1
∆ABC adalah segitiga siku-siku dengan <A = 90°. Jika panjang AB = 7cm, dan BC = 25 cm, hitunglah panjang AC
                Jawab:

 
Menurut dalil Phytagoras
                                                            BC²     = AB² + AC²
                                                            Atau
                                                            AC²     = BC² - AB²
                                                                        = 25² - 7²
                                                                        = 625 – 49
                                                                        = 576
                                                            AC      = √579
                                                                        = 24
                                                            Jadi panjang AC adalah 24 cm.
Contoh 2
Diketahui  ∆ ABC adalah siku-siku di A, dengan AB = 12 cm, AC = 16 cm, serta AD ┴ BC. Hitunglah panjang:
a.BC
b.AD
c.BD
Jawab:

 


 
a.       Menurut dalil Phytagoras, pada  ∆ ABC         berlaku:
BC²     = AB² + AC²
                        = 12² + 16²
                        = 144 + 256
                        = 400
BC       = √400
                        =20
Jadi, panjang AC adalah 20 cm.    
b.       AD dapat ditentukan dengan luas ∆ABC,
Luas  ∆ ABC =AB × AC x ½
Luas ∆ ABC = AD x BC x ½
Maka,
AB x AC x ½ = AD x BC x ½
AB x AC = AD x BC
AD = (AB x AC) : BC
AD = (12 x 16) : 20
AD = 9,6
Jadi , panjang AD = 9,6 cm


c.      Pada        ABD berlaku :
AB²     = AD² + BD²
Atau
BD²     = AB² - AD²
                        =12² - 9,6²
                        =144 – 92,16
                        =51,84
            BD      = √51,84
                        =7,2
Jadi, panjang BD adalah 7,2 cm
Ø  Penentuan Jenis Segitiga
Dalil Phytagoras hanya berlaku untuk segitiga siku-siku. Dengan kata lain kebalikan dalil Phytagoras juga berlaku. Kebalikan dalil Phytagoras dapat dinyatakan sebagai berikut:
Jika suatu segitiga mempunyai panjang sisi-sisinya a, b, c dan a², b², c², maka segitiga itu adalah segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di depan sisi yang panjangnya c “.

Selanjutnya kebalikan dalil Phytagoras ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu segitiga itu siku-siku atau tidak bila telah diketahui panjang sisi-sisinya.
Selain dapat digunakan untuk menentukan kesikuan suatu segitiga, lebih lanjut hubungan nilai a² + b² = c² dapat digunakan untuk menentukan jenis suatu segitiga. Perhatikan perubahan sudut akibat perubahan c, sementara a dan b tetap, seperti pada tiga gambar berikut ini:
a. segitiga pertama:


 
b. segitiga kedua:
 
c. segitiga ketiga:
Pada segitiga kedua, a² + b² = c² dan segitiganya siku-siku. Pada segitiga pertama, a dan b sama dengan segitiga pada segitiga kedua, tapi c lebih kecil sehingga a² + b² > c². Turunnya c, menyebabkan sudut C mengecil, sehingga segitiga tersebut merupakan segitiga lancip. Pada segitiga ketiga , a dan b sama dengan pada segitiga kedua tetapi c lebih besar, sehingga a² + b² < c². Naiknya c, menyebabkan sudut C membesar, sehingga segitiga tersebut merupakan segitiga tumpul.

Dengan demikian, jika a, b, c adalah panjang sisi-sisi suatu segitiga dengan c panjang sisi terpanjang, bila
a.      a² + b² > c², maka segitiganya merupakan segitiga lancip.
b.     a² + b² = c², maka segitiganya merupakan segitiga siku-siku.
c.      a² + b² < c², maka segitiganya merupakan segitiga tumpul.
            Contoh 3
            Tentukan jenis masing-masing yang panjang sisinya;
a.      5, 12, 13
b.      8, 9, 10
c.      4, 7, 11

Jawab;
a)      5² + 12² = 169, dan 13² = 169, akibatnya 5² + 12² = 13². Jadi, segitiga siku-siku.
b)     8² + 9² =149, dan 10² = 100, akibatnya 8² + 9² > 10². Jadi, segitiga lancip.
c)      4² + 7² =65, dan 11² =121, akibatnya  4² + 7² < 11². Jadi, segitiga tumpul.  


B.    Penggunaan Dalil Phytagoras dalam Kehidupan
Berikut ini contoh penggunaan dalil Phytagoras dalam kehidupan sehari-hari;

Contoh 4
Sebuah tangga yang panjangnya 7,5 m disandarkan pada sebuah dinding pagar, sehingga ujung atas tangga menempel persis pada bibir atas pagar. Bila jarak ujung bawah tangga dengan dinding adalah 4,5 m, tentukanlah tinggi dindingnya....?

Jawab;
Posisi tangga, dinding dan tanah berbentuk segitiga siku-siku seperti pada gambar berikut ini,
 
BC adalah panjang tangga, AB adalah jarak kaki tangga ke tembok dan AC adalah tinggi dinding. Diketahui AB= 4,5 m dan BC =  7,5 cm. Menurut dalil Phytagoras maka,
                        AC²                  = BC² - AB²
                                                =( 7,5 )² – ( 4,5 )²
                                                =56,25 – 20, 25
                                                =36
                        AC                   = √36
                                                =6
                        Jadi, tinggi tembok tersebut adalah 6m.








 

8 komentar:

  1. Seorang anak bermain layang – layang dengan panjang tali yang digunakan bila diukur dari tanah adalah 5 meter, dan jarak pemain dengan layang-layangnya adalah 3 meter, maka tinggi layang-layangnya adalah:
    Panjang tali kuadrat – jarak pemain kuadrat = tinggi layang-layang kuadrat
    5²-3²=25-9
    = 16
    Tinggi layang-layang adalah √16 = 4 meter.

    BalasHapus
  2. diketahui luas segitiga siku-siku ABC, panjang sisi alasnya 4 cm dan luasnya 6 cm^2. tentukan tinggi dan panjang sisi miringnya?

    diket :
    alas = 4 cm
    luas = 6 cm^2

    ditanya : tinggi dan panjang sisi miring?

    jawab :
    luas ABC=1/2xalasxtinggi
    6=1/2x4xt
    6=2xt
    =6/2
    t=3

    alas=4 cm
    tinggi=3 cm

    c^2=a^2+b^2
    =3^2+4^2
    =9+16
    c=√25
    =5^2
    jadi panjang sisi miringnya 5 cm

    BalasHapus
  3. 1.Sebuah persegi ABCD yang panjang sisinya 4 cm. berapakah panjang diagonal AC ?
    Diketahui : sisi persegi 4 cm
    Ditanya : berapa panjang diagonal AC…….?
    Jawab : AC2 = AB2 + BC2
    = S2 + S2
    = 2 x S2
    = 2 x 42
    = 2 x 162
    =32
    AC =√ 32
    = 4√2

    BalasHapus
  4. diketahui sebuah segitiga siku2 ABC dengan panjang AB 8 cm dan BC 6 cm. tentukan kelilingnya?

    diket :
    AB = 8 cm
    BC = 6 cm

    Jawab :
    AC^2=AB^2+BC^2
    =8^2+6^2
    =64+36
    =√100
    =10 cm

    Keliling=AB+BC+AC
    =8+6+10
    =24 cm
    jadi kelilingnya 24 cm

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. 1.Sebuah tangga yang panjangnya 10 m disandarkan pada sebuah dinding pagar, sehingga ujung atas tangga menempel persis pada bibir atas pagar. Bila jarak ujung bawah dengan dinding adalah 6 m, tentukan tingginya!

    Jawab:
    AC (panjang tangga)= 10 m
    AB (jarak kaki tangga ke tembok)= 6 m
    Menurut dalil Pythagoras, maka:
    BC2= AC2 – BC2
    = 102- 62
    = 100-36
    = 64
    BC = √64
    = 8 m
    Jadi, tinggi tembok tersebut adalah 8 m

    BalasHapus
  7. Balok KLMN OPQR dengan panjang rusuk KL = 16 cm, LM = 12cm, dan MQ = 10cm. Hitunglah
    a. Panjang diagonal sisi KM,
    b. Panjang diagonal ruang KQ
    Jawab:
    a. Segitiga KLM di L, KM merupakan sisi miring
    (KM)^2 = (KL)^2 + (ML)^2
    = 16^2 + 12^2
    = 256 + 144 = 400
    KM = √400 = 20 cm
    b. Segitiga KMQ merupakan segitiga siku- siku di M , dimana KQ adalah sisi miring (hipotenus)
    (KQ)^2 = (KM)^2 + (MQ)^2
    = 20^2 + 10^2
    = 400 + 100
    KQ = √500
    = 22,3 cm

    BalasHapus
  8. Sebuah panjang diagonal ruang sebuah kubus ABCDEFGH yang luas alasnya 64 cm²
    Diketahui : Luas alas kubus = 64 cm²
    Ditanya: Panjang Diagonal rusuk kubus AG=...?
    Jawab:
    Luas alas = L persegi = s²
    64 = s²
    √64 = s
    8 cm= s
    Untuk mencari diagonal ruang (AG),
    hitung dahulu diagonal sisi (AC):
    AC²= AB² + BC²
    = 8² + 8²
    = 8√2
    Diagonal Ruang:
    AG² = AC² + GC²
    = (8√2)² + 8²
    = √192
    Jadi, panjang diagonal rusuk kubus tersebut = √192 cm

    BalasHapus